halaman_banner

berita

Sistem daur ulang baterai lithium-ion

Kami dapat menawarkan seluruh lini sistem daur ulang baterai lithium-ion untuk mendapatkan bubuk anoda dan katoda, serta metel seperti besi, tembaga, dan aluminium.Kami dapat memeriksa jenis baterai litium-ion berikut dan proses daur ulangnya.

Baterai lithium-ion dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan komposisi dan desainnya.Berikut adalah jenis yang paling umum:

  1. Lithium Cobalt Oxide (LiCoO2) – Ini adalah jenis baterai lithium-ion yang paling umum dan banyak digunakan dalam elektronik portabel.
  2. Lithium Manganese Oxide (LiMn2O4) – Baterai jenis ini memiliki tingkat pengosongan yang lebih tinggi dibandingkan baterai LiCoO2 dan sering digunakan pada perkakas listrik.
  3. Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (LiNiMnCoO2) – Juga dikenal sebagai baterai NMC, jenis ini digunakan pada kendaraan listrik karena kepadatan energinya yang tinggi dan tingkat pelepasan yang tinggi.
  4. Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) – Baterai ini memiliki umur yang lebih panjang dan dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung kobalt.
  5. Lithium Titanate (Li4Ti5O12) – Baterai ini memiliki masa pakai yang tinggi dan dapat diisi serta dikosongkan dengan cepat, menjadikannya ideal untuk aplikasi penyimpanan energi.
  6. Lithium Polymer (LiPo) – Baterai ini memiliki desain yang fleksibel dan dapat dibuat dalam berbagai bentuk, sehingga ideal untuk perangkat kecil seperti ponsel cerdas dan tablet.Setiap jenis baterai lithium-ion memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, dan penerapannya berbeda-beda bergantung pada karakteristiknya.

 

Proses daur ulang baterai lithium-ion adalah proses multi-langkah yang melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Pengumpulan dan penyortiran: Langkah pertama adalah mengumpulkan dan memilah baterai bekas berdasarkan kimia, bahan, dan kondisinya.
  2. Pengosongan: Langkah selanjutnya adalah mengosongkan baterai untuk mencegah sisa energi yang menimbulkan potensi bahaya selama proses daur ulang.
  3. Pengurangan Ukuran: Baterai kemudian diparut menjadi potongan-potongan kecil sehingga bahan yang berbeda dapat dipisahkan.
  4. Pemisahan: Bahan yang diparut kemudian dipisahkan menjadi komponen logam dan kimianya menggunakan berbagai metode seperti pengayakan, pemisahan magnetik, dan flotasi.
  5. Pemurnian: Berbagai komponen dimurnikan lebih lanjut untuk menghilangkan kotoran dan kontaminan.
  6. Pemurnian: Tahap terakhir melibatkan pemurnian logam dan bahan kimia yang dipisahkan menjadi bahan mentah baru yang dapat digunakan untuk memproduksi baterai baru, atau produk lainnya.Penting untuk diperhatikan bahwa proses daur ulang dapat bervariasi tergantung pada jenis baterai dan komponen spesifiknya, serta peraturan setempat dan kemampuan fasilitas daur ulang.

Waktu posting: 11 April-2023